Dipublish pada Tuesday, 23 May 2023
Dipublish oleh ADINDA DERIKA
Akomodasi
Namanya Dancing Mountain House. Terjemahan bebas dalam Bahasa Indonesia adalah rumah gunung menari. Rumah dengan material bambu dan kayu itu berada di lereng Gunung Merbabu.
Sang arsitek, Budi Pradono sengaja membuat rumah bambu itu dengan mempertimbangkan topografi wilayah dan kondisi alam yang sejuk. Maka berdirilah rumah bambu itu pada 2014. Ruang-ruang di Dancing Mountain House dibuat dengan sedikit sekat dan dinding yang sebagian terbuka. Hal itu agar rumah terkesan luas dan hangat karena cahaya matahari masuk semaksimal mungkin. Selain itu, konsep ini membuat taman bisa terlihat jelas dari dalam. Dancing Mountain House yang berada di Desa Tetep Wates, Argomulyo ini memiliki bentuk atap yang menjulang menyerupai lima gunung. Lima gunung ini merupakan gunung-gunung yang mengelilingi Kota Salatiga yakni Gunung Merbabu, Gunung Merapi, Gunung Andong, Gunung Ungaran, dan Gunung Telomoyo.
Selain memberi kesan artistik, bentuk atap demikian memungkinkan sirkulasi udara sebaik mungkin. Dancing Mountain House juga memiliki perpustakaan umum yang bisa diakses pengunjung.